Predictive Maintenance
Dengan memanfaatkan analitik canggih dan pembelajaran mesin (machine learning), metode ini memperkirakan potensi kerusakan peralatan sebelum terjadi.
Ini memungkinkan perencanaan pemeliharaan yang lebih akurat. Pemeliharaan prediktif meminimalkan kerusakan tak terduga untuk membantu mempertahankan aliran produksi yang berkelanjutan.
Meminimalisir kerusakan dan potensi kerugian
Peralatan yang tidak terawat berisiko mengalami kerusakan yang tidak terduga. Kerusakan ini dapat menyebabkan terganggunya proses produksi, biaya perbaikan yang tinggi, dan hilangnya potensi keuntungan.
Maintenance management membantu Anda mencegah kerusakan, meminimalisir kerugian finansial, dan memastikan kelancaran operasional bisnis.
Tujuan dan manfaat maintenance management
Maintenance management system tidak hanya sekadar memastikan peralatan dan fasilitas produksi tetap berfungsi. Lebih dari itu, penerapan sistem maintenance management system yang tepat menawarkan berbagai keuntungan signifikan bagi bisnis Anda.
strategi maintenance management
Untuk memastikan daya tahan, efisiensi, dan umur panjang peralatan, perusahaan perlu membangun program maintenance management system yang efektif. Bingung harus mulai dari mana? Berikut adalah tujuh strategi untuk menyempurnakan operasi pemeliharaan Anda.
Memaksimalkan usia dan daya guna aset
Dengan perawatan rutin dan perbaikan tepat waktu, Anda dapat memperpanjang umur aset manufaktur Anda. Ini berarti Anda dapat memanfaatkan peralatan dan fasilitas produksi lebih lama, menunda pengeluaran untuk penggantian aset baru, dan meningkatkan profitabilitas jangka panjang.
Mengurangi pemakaian di luar batas
Anda dapat menetapkan batasan penggunaan wajar untuk peralatan dan fasilitas produksi dengan maintenance management. Melalui pemantauan dan pengujian berkala, Anda dapat mencegah penggunaan aset secara berlebihan yang berpotensi menyebabkan kerusakan dini.
Reliability-Centered Maintenance (RCM)
Prioritaskan apa yang perlu dilakukan dan kapan. Menggunakan RCM berarti mendasarkan keputusan pemeliharaan pada kebutuhan perusahaan. Pendekatan ini menyesuaikan strategi dan keputusan tertentu berdasarkan permintaan dan risiko unik dari setiap peralatan.
Metodologi ini membantu perusahaan memfokuskan upaya mereka pada hal-hal yang akan memiliki dampak paling signifikan. Selain itu, hal ini mendorong pengambilan keputusan yang hemat biaya.
Root Cause Analysis (RCA)
Ketika kegagalan terjadi, gunakan RCA untuk menggali lebih dalam untuk mengungkap penyebab yang mendasarinya daripada hanya mengatasi gejalanya.
Dengan mengidentifikasi dan memperbaiki akar penyebab ini, kegagalan di masa depan dapat dicegah.
Total Productive Maintenance (TPM)
TPM menggunakan dan melibatkan seluruh tenaga kerja dalam aktivitas pemeliharaan – mulai dari tingkat produksi hingga manajemen.
Tujuannya di sini adalah untuk mendorong tanggung jawab bersama atas perawatan peralatan melalui keterlibatan aktif dan pemeliharaan preventif dari semua pihak yang berbeda.
Apa itu maintenance management?
Maintenance management adalah strategi penting dalam sektor manufaktur yang berfokus pada perawatan dan fungsi optimal dari peralatan dan fasilitas produksi.
Intinya, maintenance management system ini mengintegrasikan perencanaan, pelacakan, dan pelaksanaan aktivitas pemeliharaan untuk mencegah downtime produksi dan memperpanjang umur aset manufaktur.
Komponen kunci dari maintenance management system meliputi perawatan pencegahan terjadwal, perbaikan tepat waktu, dan alokasi sumber daya yang efisien. Semua komponen ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi operasional.
Dengan mengurangi kerusakan peralatan dan mengoptimalkan jadwal pemeliharaan, maka biaya produksi pun dapat ditekan secara signifikan. ‘